...........'...Selamat Datang di Bloggerku...'...........

Kamis, 19 Mei 2011

Selasa, 17 Mei 2011

Tidak Pasti tentang Operasi Tulang Pedrosa

Kecelakaan yang melihat Marco Simoncelli bertabrakan dengan Dani Pedrosa, produktif Simoncelli naik-melalui penalti dan Pedrosa tulang leher retak, telah menambahkan bab lain untuk litani panjang Pedrosa cedera. Pedrosa patah tulang selangka kanannya dalam kecelakaan itu, hanya tujuh bulan setelah dia patah tulang selangka kirinya dalam kecelakaan di Motegi, dan sebulan setelah pembedahan untuk mengangkat piring dimasukkan setelah Motegi.

Setelah itu crash Motegi memiliki dampak pada pengobatan patah tulang leher Pedrosa di Le Mans. Ketika Pedrosa kembali ke balap setelah Motegi, ia menderita gejala Dada Outlet Syndrome, termasuk mati rasa dan kurangnya kekuatan di lengan kirinya saat balap. Untungnya bagi pembalap Spanyol, setelah pemeriksaan lanjut, ditemukan bahwa masalah tersebut disebabkan bukan oleh kerusakan saraf - yang bisa saja mengakhiri karirnya - tapi entah bagaimana konstriksi pelat aliran darah ke lengan kirinya yang disebabkan oleh posisi tertentu lengan saat balap sepeda motor. Setelah Jerez, Pedrosa melakukan operasi dan gejala-gejala menghilang, meskipun operasi untuk mengangkat pelat piring kiri Pedrosa dengan rasa kejang otot dan nyeri pasca operasi.

Pedrosa kini juga menghadapi keputusan pembedahan untuk memperbaiki tulang selangka kanannya. Bahkan dalam skenario yang paling optimis, bahu Pedrosa akan memerlukan imobilisasi selama 2-3 minggu untuk tulang untuk memulai untuk menyembuhkan. Pagelaran balap MotoGP di Grand Prix Catalunya di bawah waktu 3 minggu ini mungkin bukan optimis, dan dengan ras Silverstone hanya seminggu kemudian, pilihan akan muncul menjadi antara menjadi bugar dan melewatkan dua balapan. Atau, Pedrosa bisa memiliki tulang berlapis, yang akan memungkinkan dia untuk kembali ke balap lebih cepat. Namun, mengingat pengalamannya dengan piring di tulang selangka kirinya, dia hampir pasti enggan untuk memiliki plat dipasang kecuali benar-benar diperlukan.

Di Estoril, Pedrosa mengakui bahwa dia takut masalah yang telah ia derita sebagai akibat dari piring akan mengakhiri karirnya, dan ia tidak akan pernah bisa berlomba lagi. Yang telah menaruh ketegangan emosional yang sangat besar di Spanyol, urai pedrosa. Akibatnya, keengganan Pedrosa untuk memilih operasi dimengerti. Sebuah keputusan tentang program terbaik optino akan dibuat akhir pekan ini.

Pedrosa memiliki sejarah cedera yang sangat panjang, yang telah diringkas dalam grafik di situs olahraga Spanyol Marca. Meskipun teks dalam bahasa Spanyol, hanya melihat pada daftar tanggal dan lokasi panah memberitahu Anda banyak tentang sejarah cedera Pedrosa.

Berikut ini adalah siaran pers Pada situasi Pedrosa dari tim Honda Repsol:

Dani Pedrosa untuk memutuskan langkah selanjutnya dalam beberapa hari mendatang Segera setelah balapan kemarin, Dani Pedrosa kembali ke Barcelona dengan scan sinar-X dari pusat medis sirkuit Le Mans. Dia mengunjungi dokter di Teknon Medical Centre dan tes medis lebih lanjut menegaskan istirahat yang bersih dari tulang selangka kanan.

Pedrosa menghabiskan malam di rumah sakit, dan akan memutuskan dalam beberapa hari mendatang jika ia akan menjalani operasi untuk memperbaiki fraktur dengan piring baru atau membiarkan tulang menyembuhkan dirinya sendiri tanpa intervensi. Dalam kedua kasus, kehadirannya di Grand Prix Catalunya, yang akan diadakan pada tanggal 5 Juni, tidak pasti.

Simoncelli Ngawurrr...


Usai sudah sesi Race Motogo Le Mans 2011 yang diperkirakan bakal kurang seru dengan dominasi sesama Honda dari sesi latihan bebas hingga kualifikasi ternyata agak meleset. Memang benar race sempat dikuasai para “alien” bersayap kepak dengan pimpinan Stoner, namun kecerobohan Simoncelli merubah segalanya.
Akibat terlalu memaksa, Pedrosa pun jadi korban kengawuran Simoncelli hingga harus ndlozorrr dan lagi-lagi mengalami cedera patah tulang selangka kanan. Simoncelli pun dihukum penalty karena dianggap melakukan manuver ilegal hingga menyebabkan Pedrosa crash dan memang terlihat Simoncelli memotong racing line Pedrosa dari sisi luar. Walhasil pembalap di belakangnya, Dovizioso dan Rossi pun memanfaatkan dua slot yang ditinggalkan Pedrosa dan Simoncelli. Saya yakin gara-gara insiden Simoncelli tadi, pendukung Simoncelli pun bakal kecewa dengan kelakuan Simoncelli di lintasan balap.
Keseluruhan balapan pun bisa dibilang seru dan penuh dengan kejutan-kejutan, diantaranya adalah kembalinya Rossi ke podium untuk pertama kali sejak menunggang Ducati. Meski dibilang mendapat “keberuntungan” dari insiden Pedrosa dan Simoncelli, Perjuangannya meraih posisi ketiga juga tidak bisa dibilang mudah, karena dia start dari posisi ke sembilan dan harus lebih dulu harus melewati hadangan sang jawara bertahan, Jorge Lorenzo, serta dia harus berjibaku dengan Dovizioso.
Sementara sang juara kali ini, Casey Stoner sepertinya tidak ada yang bisa menyangsikan lagi kehebatan skill dipadu dengan motor paling kuat di musim ini, Honda RC212V. Dominasi di seluruh latihan bebas dan kualifikasi bahkan hingga sesi warm up pun membuat para penonton sudah bisa memprediksi dia bakal menguasai race Le Mans. Dan Benar saja, meski di awal race sempat diganggu oleh rekan setimnya, Pedrosa, setelah itu seolah-olah dia berada di level yang berbeda dengan pembalap lain hingga menciptakan selisih 14 detik dengan pembalap di belakangnya. Insiden dengan De Puniet di sesi warm up yang membuat dia didenda pun tidak mempengaruhi konsentrasinya untuk memenangi balapan.

Minggu, 15 Mei 2011

Simoncelli bahkan merasa tidak bersalah dalam insiden yang membuat Dani Pedrosa terlempar dari lintasan dan terancam naik ke meja operasi terakibat cedera bahu

Pembalap Honda Gresini Marco Simoncelli membela diri. Jika Dani Pedrosa menilai penalti yang diberikan kepada Simoncelli tidak adil, begitu pun Simoncelli. Menurutnya dia tidak layak mendapatkan hukuman itu.

Pembalap berambut kribo itu bahkan menuding, penalti itu diberikan hanya karena opini tentangnya yang berkembang dalam beberapa hari terakhir di mana orang membicarakan gaya membalapnya.

“Saya tidak menyukai hal ini. Bagi saya penalti ini karena dalam beberapa hari terakhir dan dalam balapan lalu, semua orang banyak berbicara tentang saya.Mereka menghukum saya, tapi dengan peristiwa yang sama dilakukan pembalap lain, tidak ada yang dihukum,” ujarnya dikutip Autosport, Senin (16/5/2011).

Super Sic bahkan merasa tidak bersalah dalam insiden yang membuat Dani Pedrosa terlempar dari lintasan dan terancam naik ke meja operasi terakibat cedera bahu.

“Saya mencoba melewatinya dengan menikung. Saya juga mencoba memberikannya ruang untuk menikung tapi saya kira dia melakukan sedikit kesalahan dan sedikit keluar dari garis,” bela Simoncelli.

Simoncelli kembali memulai race di posisi ketujuh, namun akhirnya finis di urutan kelima, di belakang George Lorenzo, Valentino Rossi, Andrea Dovizioso, dan Casey Stoner.

“Dia menyentuh saya di belakang, saya mencoba mengendalikan motor, tapi dia terjatuh.Saya prihatin atas peristiwa ini , dan juga poin saya yang hilang,” urainya.

Pedrosa: Hukuman untuk Simoncelli Sangat Tidak Adil

Pembalap Repsol Honda Dani Pedrosa meradang mendengar keputusan  bahwa Marco Simoncelli hanya dikenai sanksi ride-through penalty, setelah membuatnya terpelanting dari lintasan.

“Saya melaju dengan baik, tujuannya naik lagi ke podium, itu yang saya pertahankan.Tapi itu sia-sia,” ujar Pedrosa kesal, seperti dikutip Autosport, Minggu (16/5/2011).

Insiden terjadi saat Pedrosa dan pembalap Honda Gresini itu bertarung memperebutkan posisi kedua, saat balapan menyisakan 10 lap lagi.Setelah terkena penalti, dan memulai dari posisi ketujuh, Simoncelli berhasil merangsek ke peringkat lima. Sebaliknya, nahas bagi Pedrosa, insiden itu membuatnya berpeluang ke meja operasi.

“Simoncelli melampaui saya, dan saya melewatinya lagi melaju di garis yang lebih baik, kemudian dia datang melepaskan rem dan saya tidak bisa melakukan apapun Saya pergi dengan membawa patah bahu, dan dia dengan ride-through penalty, itu menguntungkannya, saya mendapatkan yang lebih buruk,” Pedrosa melampiaskan kekecewaannya.

Pedrosa tidak bisa memendang rasa frustasinya. Sebab dia masih berjuang untuk memulihkan kondisinya 100 persen dari cedera bahu di Motegi Oktober tahun lalu. Saat situasi semakin baik, cedera kembali dialaminya.

“Saya baru saja pulih dari mimpi buruk dari operasi terakhir, dan sekrang saya merasakan sakit lagi. Ini tidak adil. Saya tidak pantas mendapatkan ini,” ujarnya.

"Simoncelli Harus Diberi Peringatan!"

Insiden yang melibatkan Dani Pedrosa dan Marco Simoncelli menuai opini beragam. Valentino Rossi mengkritik keras aksi Simoncelli sesaat setelah balapan.

Gaya membalap Simoncelli menjadi perhatian belakangan ini. Rider Honda Gresini dianggap kerap melakukan manuver berbahaya ketika berusaha menyalip pembalap lainnya.

Sebelum balapan di GP Portugal dua pekan lalu, Jorge Lorenzo dan Simoncelli bahkan terlibat perdebatan mengenai etika membalap. Kali ini di Le Mans, giliran Pedrosa yang kena sial akibat ulah pembalap muda Italia.

Kini aksi Simoncelli kembali terulang di GP Prancis, Minggu (16/5/2011). Saat berusaha menyalip Pedrosa untuk mempe
rebutkan posisi kedua di sisa 10 lap balapan, Simoncelli terlihat menutup ruang gerak pembalap Spanyol hingga membuatnya terpental dan gagal finis. Ironisnya lagi, Pedrosa mengalami cedera bahu kanan dan diprediksi harus kembali naik meja operasi.

“Selama ini fakta Simoncelli kerap tampil berbahaya selalu menjadi bahan pembicaraan dan saya yakin dia tak merasa bersalah, dia tak mengerti apa yang sedang terjadi,” cetus manajer Pedrosa, Alberto Puig.

“Dia harus diberi peringatan, saya harap Komisi Keamanan melakukan sesuatu karena ini bukan pertama kali terjadi. Dia sebelumnya sudah diperingati di Estoril, Lorenzo sudah bicara dengannya dan sepertinya dia tak memperhatikan itu,” imbuh Puig.

“Pertama manuvernya salah, karena Pedrosa sudah mengambil posisi dan Simoncelli mencoba terus menekan. Kedua, dia membuat seseorang kecelakaan dan patah tulang. Ini sesuatu yang serius,” pungkasnya, sebagaimana dilansir Motogp.com, Senin (16/5/2011).

ILLEGAL MANUVER FOR ITALIAN RIDER



























Pembalap Itali (simonceli) masih bersikeras bilang bhwa dia gak bersalah, dan tidak ada perasaan bersalah sedikitpun, rossi dan komentator  moto gp (matteo) pun tetap membela simonceli, entah apa yang ada dipikirannya.

Dani Pedrosa baru saja selesai operasi dan masih terasa sakit, ini tidak adil buat Pedrosa setelah apa yang dilakukan simonceli terhadap dani, ia harus cedera yang sulit sembuh. Sebelumnya waktu dia berkarir di klas 250cc dia selalu telibat dalam kontroversi yang membalap dengan gaya illegal dan membahayakan pembalap lain seperti alvaro bautista, barbera dan yuki takahasi.

simonceli hidupkan kembali sosok pembalap terbaik layaknya saat rossi membuat sete gibernau terjatuh. THE BEST RIDER FROM ITALY. Salut buat pembalap italy......................................

Berikut pernyataan Dani:
"Simoncelli menyusul, aku melewati dia kembali dan aku punya garis yang lebih baik. Dia hanya datang ke saya, melepaskan rem dan aku bisa melakukan apa-apa. Saya pergi dari sini dengan patah tulang leher dan dia dengan naik melalui hukuman, baik untuk dia! Namun sekali lagi saya keluar lebih buruk. Kami baru saja sembuh dari mimpi buruk operasi terakhir dan sekarang aku sakit hati lagi. Hal ini sangat tidak adil, saya tidak layak mendapatkannya. "

Selajutnya pernyataan simonceli yang merasa tidak bersalah:
"Bagi saya, saya tidak melakukan apa-apa yang tidak benar, jadi untuk saya ini adalah 'tindakan' ras (insiden). Saya lihat di video yang sepedanya melompat-lompat sedikit dan ia kehilangan baris, ia menyentuh aku, ketika aku melihat dia tidak bisa membuat sudut saya mengambil sepeda up tetapi sudah terlambat. Dia menyentuh saya di belakang dan dia jatuh. Bagi saya hukuman dari Race Arah adalah karena semua kontroversi beberapa hari terakhir, dan dari Estoril. Bagi saya jika hal yang sama terjadi tanpa saya bahwa mereka akan menghukum siapa-siapa. Ini adalah sudut pandang saya. "

Demikian pernyataan 2 rider moto GP.
Seharusnya DORNA harus menindak lanjuti pembalap italy ini karena sering melakukan kesalahan tanpa merasa bersalah.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by One HEART. Thmes | Bloggerized by Imam Nur Hadi -